Komponen Sistem Pengapian Konvensional Dan Fungsinya
Sumber Tegangan
Sumber tegangan pada sistem pengapian berfungsi untuk menyediakan tegangan
yang dibutuhkan oleh sistem pengapian untuk kemudian diubah menjadi tegangan
tinggi. Sumber tegangan sistem pengapian ada dua jenis, yaitu sumber
tegangan AC (Alternating Current) dan sumber tegangan DC (Direct Current).
Perbedaan antara sistem pengapian AC dan sistem pengapian DC dapat dilihat
pada artikel perbedaan sistem pengapian AC dan sistem pengapian DC pada
kendaraan.
Kunci Kontak
Kunci kontak berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubungkan dan
memutuskan rangkaian sistem pengapian dan juga rangkaian lainnya di sepeda
motor. ada dua jenis kunci kontak, yaitu kunci kontak untuk sistem pengapian
AC dengan pengendali massa, dan kunci kontak untuk sistem pengapian DC
dengan pengendali positif.
Koil Pengapian
Koil pengapian atau kumparan pengapian berfungsi untuk
menaikkan tegangan dari sumber tegangan yaitu alternator menjadi tegangan
tinggi yang dibutuhkan untuk sistem pengapian. Pada kumparan pengapian atau
koil pengapian ada kumparan primer dan kumparan sekunder. Kumparan primer
memiliki lilitan sebanyak 200-400 kali lilitan. Sedangkan pada kumparan
sekunder memiliki lilitan sebanyak 2000-15.000 kali lilitan. Untuk cara
kerja koil pengapian ini akan Guru Otomotif bahas pada artikel khusus.
Kontak Platina
Kontak platina berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus pada
rangkaian primer. Tujuan dari pemutusan dan penghubungan arus listrik
tegangan tinggi yang melalui kumparan primer ini adalah untuk menaikkan
tegangan atau untuk menghasilkan tegangan tinggi pada kumparan sekunder.
Nok Platina
Nok platina atau breaker cam berfungsi untuk membuka
kontak platina dalam waktu yang telah ditentukan yaitu pada sudut engkol
yang tepat. Dengan demikian maka timing pengapian dapat diatur sesuai dengan
ketentuan.
Kondensor
Kondensor atau kapasitor berfungsi untuk menyerap atau meredam loncatan
bunga api pada kontak platina yang terjadi ketika kontak platina mulai
membuka, tujuannya adalah untuk mempercepat pemutusan arus primer sehingga
dapat meningkatkan tegangan pada kumparan sekunder pengapian. Seandainya
tidak ada kondensor atau kapasitor, maka akan terjadi loncatan bunga api
pada platina ketika platina mulai membuka, sehingga arus listrik menjadi
terlambat putus atau bahkan tidak dapat putus sama sekali. Jika arus primer
tersebut tidak terputus pada platina maka tidak akan terjadi induksi diri
pada kumparan primer dan kumparan sekunder. Sehingga pada kumparan sekunder
tidak ada tegangan tinggi dan busi pun tidak dapat memercikkan bunga api.
Maka dari itu peran kondensor sangat besar dalam sistem pengapian
konvensional.
Busi (Spark Plug)
Busi berfungsi untuk mengeluarkan arus listrik yang
bertegangan tinggi menjadi loncatan bunga api melalui elektroda. Loncatan
bunga api ini terjadi karena adanya perbedaan tegangan antara kedua katup
elektroda busi. Ada dua jenis busi yaitu busi dingin dan busi panas. Kedua
jenis busi ini akan Guru Otomotif bahas dalam artikel khusus.
Demikianlah komponen sistem pengapian konvensional dan fungsinya, semoga
bermanfaat dan mudah dipahami, jika ada tambahan atau pertanyaan silahkan
melalui kolom komentar di bawah ini.