s
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Macam-Macam Sistem Kontrol Pada TCCS (Toyota Computer Controlled System)

Macam-Macam Sistem Kontrol Pada TCCS (Toyota Computer Controlled System) – Sistem EFI saat ini semakin canggih dimana pengontrolan komponen atau sistem pada kendaraan dilakukan menggunakan komputer. Pada artikel sebelumnya Guru Otomotif telah menjelaskan artikel tentang pengertian TCCS dan bagaimana sejarah TCCS. Di artikel ini Guru Otomotif akan melanjutkan membahas macam-macam sistem kontrol pada TCCS. Ada lima sistem kontrol pada TCSS yang akan Guru Otomotif bahas pada artikel ini, yaitu EFI (Electronic Control Unit), ESA (Electronic Spark Advance), ISC (Idle Speed Control), Fungsi Diagnosa, Fungsi Fail-Safe, dan fungsi back-up. Berikut ini penjelasan masing-masing dari lima kontrol tersebut.

EFI (Electronic Fuel Injection)


EFI adalah sistem injeksi bahan bakar, dimana pompa bahan bakar listrik mensuplai bahan bakar secukupnya sesuai dengan kebutuhan kendaraan, kepada injektor-injektor dengan tekanan yang konstan. Injektor-injektor tersebut menyemprotkan bahan bakar ke dalam intake manifold sesuai dengan sinyal dari ECU (Electronic Control Unit). Kemudian ECU akan menerima sinyal dari berbagai sensor yang menunjukkan kondisi perubahan kerja dari mesin, macam-macam sensor yang ada pada engine EFI misalnya: manifold absolute pressure (MAP) sensor, crankshaft angle sensor, engine speed sensor, coolant temperatur sensor, intake air temperature sensor, dan lain-lain.




Sinyal-sinyal dari berbagai sensor tersebut digunakan oleh ECU untuk menentukan lamanya penginjeksian (yang berarti banyaknya bahan bakar yang diinjeksi) berdasarkan kondisi kerja mesin atau kendaraan.

ESA (Electronic Spark Advance)

ECU telah di progam dengan data yang dapat mengatur saat pengapian yang optimal pada semua kondisi kerja mesin atau kendaraan. Kemudian berdasarkan data tersebut dan juga data dari sensor-sensor yang memonitor kondisi kerja mesin, ECU mengirimkan sinyal IGT (ignition timing) ke igniter agar membangkitkan loncatan bunga api pada celah busi pada waktu yang sangat tepat.



ISC (Idle Speed Control)

ECU juga diprogam dengan mengontrol tingkat kecepatan mesin dan kondisi kerja mesin. Sensor-sensor akan mengirimkan sinyal kepada ECU melalui katup ISC, kemudian ECU akan mengontrol jumlah aliran udara yang melalui by pass throttle valve dan menyetel putaran idle sesuai dengan kondisi mesin atau kendaraan tersebut.




Fungsi Diagnosa

Mesin ECU akan secara kontinyu mengontrol sinyal-sinyal yang masuk dari berbagai sensor yang ada pada mesin dan lainnya. Jika ada sinyal yang tidak normal atau tidak berfungsi, maka ECU akan menyimpan datanya di dalam memori. Jika dibutuhkan maka ECU akan menampilkan sensor yang tidak berfungsi tadi dengan sinyal tegangan yang dapat menghidupkan lampu indikator (check engine).




Fungsi Fail-Safe

Jika sinyal masukan dari berbagai sensor yang dikirim ke ECU ternyata normal, maka untuk mengontrol mesin, ECU akan menghubungkan ke nilai standar yang sudah ada di memori. Dan ini akan memungkinkan untuk mengontrol mesin agar kendaraan dapat bekerja secara normal.

Fungsi Back Up

Jika ECU rusak sebagian, maka fungsi back-up akan meneruskan mengontrol penginjeksian bahan bakar dan saat pengapian sesuai standarnya. Dan ini akan memungkinkan untuk tetap mengontrol kendaraan agar tetap bekerja secara normal.

Sistem Kontrol Lain

Selain kelima sistem kontrol di atas, masih ada sistem kontrol yang lain seperti sistem kontrol udara masuk, dan beberapa sistem tambahan lain yang dikontrol oleh ECU.