s
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bolehkah Mengisi Radiator Kendaraan Dengan Air Biasa?

Bolehkah mengisi radiator kendaraan dengan air biasa – Beberapa pemilik sepeda motor atau bahkan mobil terkadang lebih memilih menggunakan air biasa dari pada cairan coolant untuk mengisi radiatornya. Alasannya adalah hemat biaya dan lebih praktis karena mudah ditemukan dari pada menggunakan coolant. Dari segi fungsi, radiator adalah komponen pada sistem pendingin yang berfungsi untuk mendinginkan mesin agar mesin selalu berada pada temperatur kerja. Lalu bolehkah mengisi radiator menggunakan air biasa dan bukan coolant? Simak jawabanya pada artikel Guru Otomotif berikut ini.
 

Air radiator bersirkulasi di dalam sistem pendingin, air radiator bersirkulasi dari pompa radiator, kemudian mengalir ke saluran air radiator di dalam mesin dan melalui selang by pass jika temperaturnya masih berada pada temperatur kerja. Jika temperaturnya meningkat maka air radiator bersirkulasi ke radiator (untuk didinginkan) kemudian kembali ke sistem untuk terus bersirkulasi. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa air radiator selalu bersirkulasi dan berhubungan langsung dengan komponen sistem pendingin. Nah jika air radiator diisi dengan air biasa maka sebetulnya hal itu akan merugikan. Kenapa? Karena air biasa akan memberi dampak buruk pada sistem pendingin itu sendiri, air biasa dapat memunculkan karat pada sistem pendingin. Hal ini karena air biasa tidak mengandung zat anti karat sebagaimana pada coolant.
Selain memunculkan karat, air biasa juga kurang maksimal dalam menghantarkan panas. Sehingga proses pendinginan mesin menjadi kurang maksimal. Mesin akan cepat panas dan jika tetap dibiarkan menggunakan air biasa dapat terjadi dampak buruk yaitu mesin menjadi rusak karena overheating.
 
Sifat alami air sangat berbeda dengan coolant yang dipakai untuk sistem pendingin. Air adalah zat yang memiliki titik didih 100 derajat celcius. Namun sebelum mencapai titik didih tersebut air sudah menguap sehingga akan cepat habis. Dan sifat tersebut berbeda dengan coolant yang tidak menguap pada suhu tersebut. Sehingga dalam memakai air radiator sebaiknya memiih untuk menggunakan coolant dari pada air biasa. Penggunaan air biasa boleh saja dilakukan namun dalam kondisi mendesak saja, misalnya ketika tidak ada uang (hehe.. becanda). Atau ketika dalam perjalanan air radiatornya habis dan tidak menemukan bengkel. Maka boleh menggunakan air biasa untuk mengisi radiator.
 
Dalam proses penggantiannya pun semisal sebelumnya menggunakan air biasa dan hendak ganti dengan coolant, sebaiknya radiator dibersihkan dulu dari sisa air atau bekas korosi. Caranya bisa dengan menggunakan cairan pembersih seperti radiator flush. Dengan begitu maka kinerja sistem pendingin dapat maksimal selama tidak ada komponen atau tidak ada kerusakan pada sistem pendingin.
 
Demikian artikel tentang bolehkah mengisi radiator kendaraan dengan air biasa, semoga bermanfaat dan mudah dipahami. Silahkan bagikan informasi ini melalui tombol share di bawah ini. terimakasih!