s
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dampak Mesin Terlalu Dingin Atau Terlalu Panas, Jangan Anggap Remeh Suhu Mesin

Selamat pagi sahabat Guru Otomotif, 2 hari tidak bertemu ya, mohon maaf selama 2 hari terakhir ini Guru Otomotif tidak dapat memberikan update tentang otomotif karena harus terbaring lemah dan beristirahat di rumah sakit, kini dengan sisa-sisa tenaga yang ada, Guru Otomotif akan kembali berusaha memberikan artikel-artikel berkualita berkaitan dengan pengetahuan seputar otomotif. Yang akan kita bahas pada artikel kali ini adalah tentang dampak mesin baik sepeda motor maupun mobil jika suhunya terlalu dingin atau terlalu panas, dampak yang dihasilkan ternyata cukup serius seandainya suhu mesin tersebut tidak sesuai dengan suhu kerja mesin. Dan oleh karena itu pada mesin kendaraan dilengkapi dengan sistem pendingin yang mengontrol suhu mesin agar senantiasa berada pada kondisi ideal atau suhu kerja.


Sebelum kita sebutkan apa saja dampak yang dihasilkan dari mesin yang terlalu dingin atau terlalu panas, ada sedikit gambaran tentang penggunaan panas mesin hasil dari pembakaran di dalam silinder. Bahwa panas (hasil pembakaran di ruang bakar) yang dipakai atau diubah menjadi energi mekanik pada mesin hanyalah 25 persen saja. Kok Cuma sedikit? Memang sedikit, lalu panas sisanya untuk apa? Adapun sisanya dari panas hasil pembakaran akan keluar melalui gas buang sekitar 34 persen, kemudian melalui sistem pendingin 32 persen dan sisanya lagi adalah kerugian pemompaan dan gesekan. Silahkan perhatikan neraca panas pada mesin berikut ini:

Berdasarkan neraca panas di atas, maka fungsi dari pendingin pada mesin itu sangat penting karena panas yang diserap oleh sistem pendingin sendiri mencapai 32 persen.

Dampak Mesin Terlalu Panas

Dan jika suhu mesin tidak di dinginkan maka akan terjadi panas yang berlebihan atau yang kita kenal dengan overheating, panas yang berlebih ini dapat mengakibatkan gangguan diantaranya:
  • Komponen-komponen mesin akan menjadi lunak atau mencari pada suhu yang tinggi, komponen-komponen tersebut misalnya piston yang bahannya terbuat dari paduan alumunium dan akan kehilangan kekuatannya sampai kira-kira sepertiganya pada suhu yang tinggi yakni 300 derajat celcius, bagian kepala piston akan mengalami perubahan bentuk atau bahkan mencair.
  • Jika terjadi panas yang berlebihan atau overheating maka akan terjadi pemuaian sehingga ruang bebas antar komponen yang saling bergerak akan terhalang. Semisal komponen piston memuai karena terbuat dari paduan aluminium yang mudah mencair sehingga akan sedikit menabrak blok silinder dan akibatnya piston dapat macet.
  • Terjadi tegangan termal, yaitu tegangan yang diakibatkan oleh adanya perubahan suhu. Misal ada cincin piston yang patah atau piston yang macet tadi, ini karena adanya tegangan termal tadi.
  • Pelumas akan menjadi cepat rusak dan berubah sifatnya karena overheating. Jika suhunya naik hingga 250 derajat celcius pada alur cincinnya, maka pelumas akan berubah menjadi karbon dan cincin piston akan macet sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik. Sedangkan jika suhunya mencapai 500 derajat celcius maka pelumas akan berubah menjadi hitam, sifat pelumasannya pun akan turun dan torak akan macet walaupun masih memiliki ruang bebas.
  • Akibat atau gangguan terakhir dari mesin yang terlalu panas yaitu pembakaran akan menjadi tidak normal dan cenderung terjadi knocking.
Selain itu jika mesin terlalu dingin juga akan berdampak negatif, sehingga suhu mesin harus senantiasa pada suhu ideal.

Dampak Mesin Terlalu Dingin

Jika suhu mesin terlalu dingin maka akan terjadi masalah sebagai berikut:
  • Bahan bakar akan sulit menguap (pada mesin bensin) dan akibatnya campuran bahan bakar dan udara menjadi gemuk, selain berdampak pada pembakaran yang tidak sempurna, campuran gemuk juga menyebabkan bahan bakar menjadi boros.
  • Sedangkan pada mesin diesel, jika udara yang dikompresikan bersuhu dingin maka akan output gas buang akan dihasilkan asap putih dan akan menimbulkan ketukan serta mesin tidak mudah dinyalakan.
  • Jika pelumasan terlalu kental, maka mesin akan mendapakan tekanan tambahan.
  • Uap yang mengandung sifat air, yang ada pada gas pembakaran akan terkondensasi pada suhu sekitar 50 derajat celcius.
Itulah beberapa dampak mesin terlalu panas atau mesin terlalu dingin, untuk mengatasi mesin terlalu dingin maka langkah sederhana adalah memanaskan mesin di pagi hari dengan menyalakan mesin selama sekitar 5-10 menit, karena iklim di Indonesia adalah tropis dimana tidak ada musim salju sehingga untuk mengatasi mesin terlalu dingin ini tidak begitu sulit. Sedangkan jika mesin terlalu panas atau overheating, maka kemungkinan ada penyebab pada sistem pendingin, cek air radiator atau kipas pendingin. Jika sistem pendingin dapat berfungsi dengan baik dan normal maka seharusnya tidak terjadi masalah overheating.
Demikianlah artikel tentang dampak mesin terlalu dingin atau terlalu panas, jangan anggap remeh suhu mesin, semoga bermanfaat. Salam Otomotif!