s
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penyebab Motor Matic Bergetar Ketika di Gas, Berbahayakah?

Motor matic adalah tipe kendaraan yang tidak memerlukan tuas transmisi dalam pengoperasiannya, karena sesuai namanya, motor matic atau skuter menggunakan sebuah transmisi otomatis dalam pengaturan momen putarnya. Dan motor matic ini tida hanya disukai oleh ibu-ibu atau kaum perempuan saja, melainkan bapak-bapak atau kaum laki-laki juga bayak yang memakai motor matic karena lebih simpel dalam pengoperasiannya. Selain itu karena faktor selera masing-masing juga. Nah bagi sobat yang menggunakan motor matic yang terkenal simpel, sebaiknya jangan beranggapan bahwa motor matic perawatannya simpel juga. Karena sebetulnya semua jenis kendaraan apapun tetap perlu mendapatkan perawatan, dan bagi motor matic ini ternyata diperlukan perawatan ekstra agar motornya dapat berjalan dengan baik dan normal.

Motor matic adalah motor berjenis transmisi otomatis yang menggunakan V-belt atau CVT (Constantly Variable Transmission). Cara kerja transmisi otomatis pada motor berjenis matic ini mudah untuk dipelajari, jika sobat penasaran bagaimana cara kerja dari transmisi otomatis pada motor matic atau CVT ini maka silahkan baca artikel cara kerja transmisi otomatis CVT sepeda motor. Pada komponen V-Belt atau CVT inilah yang perlu mendapatkan perhatian lebih, karena V-belt tersebut berfungsi untuk meneruskan putaran dari pulley depan pada mesin ke pulley bagian belakang atau roda. Dan jika sobat kurang memperhatikan komponen V-belt ini maka kendaraan atau motor sobat dapat berkurang tenaganya, selain itu ada dampak lain yaitu motor terasa bergetar ketika pengendara sedang menarik gas. Dan inilah yang akan Guru Otomatis bahas pada artikel ini. Yaitu munculnya getaran atau motor matic menjadi terasa bergetar, dan apakah berbahaya?

Getaran tersebut disebabkan oleh V-belt yang sudah tidak sehat lagi, kondisi seperti ini mengharuskan kita untuk mengganti komponen V-belt segera mungkin. Karena dampak yang paling parah adalah laju motor dapat tersendat-sendat. Sehingga berbahaya. Hal ini salah satunya disebabkan karena pemakaian V-belt yang sudah melewati batas maksimum hingga membuat V-belt menjadi retak-retak dan bahkan ada yang hampir putus. Dan jika V-beltnya putus bagaimana? Tentu motor matic tidak akan dapat berjalan, karena ibarat rantai pada motor dengan transmisi manual yang putus, V-belt ini sama dengan rantai motor. apabila putus maka roda tidak dapat berputar bersama putaran dari poros engkol.

Cara Menghindari Rusaknya V-belt

Lalu bagaimana solusinya atau cara untuk menghidari agar motor matic tidak mengalami rusak atau bahkan patah pada V-beltnya? Untuk menghindari kondisi tersebut maka sebaiknya sobat mengganti V-belt secara berkala, yaitu setiap pemakaian 24.000 km gantilah V-beltnya. bagaimana jika sudah mencapai pemakaian 24.000 namun V-belt tidak putus atau rusak? Maka sebaiknya sobat berjalan dengan hati-hati dan jangan dipaksakan karena dapat membuat rusak komponen lainnya.

Selain umur pemakaian, sobat juga tidak diperbolehkan melakukan pengereman sementara itu gas atau katup throttle dibuka atau ditaris terus. Dan sebaiknya lepaskan terlebih dahulu gas, kemudian tuas rem ditarik. Hal ini adalah cara untuk mengurangi resiko dari kerusakan pada V-belt di motor matic kesayangan sobat.

Demikianlah artikel tentang penyebab motor matic bergetar ketika di Gas, berbahayakah, dan semoga artikel ini bermanfaat. yuk bagikan jika artikel ini membantu sobat.